Jakarta, Jurnaliswarga.id – Dalam Forum Tematik Bakohumas, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Sekretariat Jenderal MPR, Indro Gutomo, menjelaskan bahwa MPR telah aktif memanfaatkan media sosial sebagai strategi komunikasi publik.
Evaluasi dilakukan melalui Forum Konsultasi Publik (FKP) dengan perguruan tinggi untuk menggali masukan dan rekomendasi. Biro Humas MPR juga terlibat dalam berbagai kegiatan strategis seperti diskusi mingguan, penerimaan delegasi masyarakat, dan diseminasi informasi di tempat publik.
Melalui Focus Group Discussion (FGD), Novalita Sari, Ario Setiawan, dan moderator Dhina Kurnia Winanda turut berbicara, menguraikan upaya pengembangan media sosial MPR, termasuk kegiatan di Twitter, Facebook, Instagram, Youtube, dan TikTok. Indro Gutomo menyampaikan bahwa media sosial MPR menghadirkan berita, foto, serba-serbi tentang MPR, keanekaragaman Indonesia, seni budaya, dan kuis untuk menarik perhatian netizen.
Evaluasi media sosial MPR dilakukan melalui FKP dengan perguruan tinggi, menghasilkan rekomendasi seperti menyertakan Empat Pilar MPR dalam kurikulum pendidikan, pembentukan TikTok MPR, dan adopsi strategi komunikasi dari lembaga lain. Koordinator Tim Medsos MPR, Ario Setiawan, menyoroti tantangan dalam pengelolaan media sosial, mengidentifikasi identitas, eksistensi, dan interaktivitas sebagai kunci sukses.
Dalam kesimpulan dan rekomendasi Forum Tematik Bakohumas, media sosial diakui sebagai garda terdepan dalam menjaga citra badan publik. Pentingnya pengelolaan profesional, pembuatan SOP untuk krisis komunikasi, dan pengaduan masyarakat diarahkan pada PPID masing-masing badan publik menjadi sorotan utama.