Sukabumi, AJWI (JURNALISWARGA.ID) Konflik di Ci Numpang menciptakan lika- liku yang meresahkan, di mana harapan kemerdekaan rakyat diperas oleh kepanjangan tangan biong tanah. Lembaga AJWI, bersama Diaga, terus berjuang tanpa kenal lelah, menindaklanjuti, dan mengawal harapan walaupun dihadapkan pada preman bisnis yang licik.
AJWI dan jurnalis-jurnalisnya tidak mundur, meskipun terdapat kesedihan dan duka mendalam dalam konflik antara masyarakat Gede Pangrango dan Sukamaju. Kaum petani kecil yang rentan merasakan penderitaan tanpa belas kasihan dari pihak yang lebih berdaya.
Dengan kawalan AJWI, Diaga berharap elemen masyarakat Indonesia bersatu mendoakan perjuangan mereka. Petani Ci Numpang merasa tertindas, kemerdekaan mereka dirampas, dan informasi dimainkan oleh biong-biong tanah. Mereka menantikan kebenaran dan keadilan dari pemerintah pusat.
Dalam harapannya, petani Ci Numpang berharap program jalan lingkar utara membawa kemakmuran, namun impian tersebut pupus ketika tanah yang diharapkan kembali justru disalahgunakan oleh oknum penguasa. Pertanyaan mengemuka: Mengapa informasi disembunyikan dan mengapa proses administratif sulit diakses oleh warga?
Konflik ini mengundang tanya: Siapakah di balik kemudahan oknum penguasa dalam mendapatkan SPPT dan sertifikat tanah? Masarakat berharap agar proses hukum segera dilakukan oleh Kejari Kabupaten Sukabumi untuk mengembalikan tanah ke pangkuan mereka. Melalui laporan Diaga dan pengawalan AJWI, petani Ci Numpang berharap keadilan dan kebenaran dapat menyinari masa depan mereka yang suram. (Tim Investigasi)