KABUPATEN BOGOR, JURNALISWARGA.ID – Dimulai adanya keprihatinan terhadap berbagai persoalan yang menimpa profesi wartawan di Indonesia, khususnya Kabupaten Bogor, sejumlah ketua organisasi kewartawanan menginisiasi terbentuknya wadah untuk bersatu.
Sedikitnya ada 11 para ketua organisasi kewartawanan berkumpul untuk membahas hal – hal yang dianggap penting sebagai corong pembelaan profesi menuju pers yang bermartabat.
Tepatnya pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 2023, pukul 18.30 hingga pukul 22.00 WIB, para ketua ini melakukan pertemuan di resto Bumi Aki Kelurahan Pakan Sari, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Memandang perlu dan berharap gagasan bersatunya para ketua organisasi kewartawanan se Kabupaten Bogor menjadi tonggak berdirinya demokrasi dalam konteks pembelaan hak – hak jurnalis. Hal itu disampaikan Rizkan saat membuka rapat tertutup di RM Bumi Aki Bogor.
“Profesi kita tidak bisa dipandang sebelah mata oleh pihak manapun baik di institusi Polri, TNI, Pemerintah, Legislatif maupun para pengusaha, karena sejatinya jurnalis memiliki fungsi kontrol dan mengkritisi tanpa pandang bulu. “Kata Rizkan.
Lebih rinci dia menjelaskan polemik yang kerap terjadi hingga sampai terjadinya penangkapan dan penahanan terhadap wartawan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) kemudian dirilis seakan – akan telah menjadi tertuduh dan bersalah. Dia menilai hal itu tidak akan terjadi lagi dikemudian hari.
“Persoalan penangkapan dan penahanan wartawan selama ini oleh kepolisian menjadi presedent buruk bagi profesi kami. Itu salah satu contoh kecil. Selain pelecehan profesi, penghinaan sampai dengan intimidasi dan kriminalisasi wartawan di berbagai wilayah di Indonesia bukan hal baru. Kita akan mulai melakukan pembelaan dari sini Kabupaten Bogor. Nah kedepannya kita berharap tidak terjadi lagi hal – hal yang merendahkan martabat jurnalis, karena meskipun wartawan salah, kan ada cara yang lebih elegent dan lebih terhormat untuk menanganinya. “Beber dia.
Sementara Ketua PWI Kabupaten Bogor Subagyo yang juga dimandatkan sebagai ketua presidium Paguyuban Ketua Organisasi Wartawan Kabupaten Bogor (PKOWKB) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas apa yang telah terjadi di Lewiliang Bogor pekan lalu. Dia mengatakan perlunya para ketua organisasi melakukan audiensi dengan kepolisian, TNI, Pemerintah, Legislatif dan para pengusaha sebagai solusi terbangunnya komunikasi dua arah.
“Kondisi seperti ini bukanlah hal baru, karena saya melihat adanya komunikasi yang terputus, oleh karenanya kita harus kembali pada titahnya dan melakukan audiensi dengan Kapolres, Dandim, Pemkab, DPRD serta para pihak lainnya sebagai bentuk penyatuan dan mendorong adanya nota kesepakatan bersama dalam menangani persoalan wartawan. “Jelas Bagio.
Dalam pertemuan itu hadir Ketum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia Mustofa Hadi Karya yang biasa disapa Opan, Ketua PWI Kabupaten Bogor Subagio, Ketua PWRI Kabupaten Bogor Rohmat, Ketua IPJI Jawa Barat Harun, Ketua PJID Marpaung, Ketua AJWI Kabupaten Bogor Nimbrod Rungga, ketua Forwara Irwan, ketua FWBB Iwan Boring , Ketua Pewarna Jabar Kefas, Ketua MIO Kabupaten Bogor Irfan Lubis, Ketua IMO Kabupaten Bogor didin, dan Ketum AIPBR ALiv Simanjuntak.(Red/NR)