Bogor, (JURNALISWARGA.ID) – Masuki tahun emas Dewan Pimpinan Nasional Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar rangkaian acara Penanaman Pohon Bambu serentak di berbagai daerah dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke-50 HKTI, yang di pimpin langsung Ketua umum DPN HKTI Dr. H Fadli Zon S.S, M.Sc, rangkaian acara berlangsung di Ponpes Riyadhul Muhibbin pimpinan Ustadz Syahlan Albanjari Desa Kedung Waringin Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor, Kamis (1/06/2023).
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pelaksana Suroyo, menjelaskan bahwa kegiatan penanaman pohon bambu ini merupakan rangkaian acara memperingati hari ulang tahun ke-50 atau Ulang Tahun Emas HKTI.
“Kegiatan ini menjadi sebuah langkah konkret HKTI dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat solidaritas diantara anggota HKTI juga masyarakat sekitar. Diharapkan kegiatan ini akan memicu semangat untuk lebih peduli terhadap lingkungan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dalam kehidupan sehari-hari. HKTI sebagai organisasi pertanian terkemuka di Indonesia akan terus berkomitmen dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan petani di seluruh tanah air,” jelasnya.
Ketua umum Dpn HKTI Dr. H Fadli Zon S.S, M.Sc dalam sambutannya membeberkan alasan memilih penanaman bambu serentak di berbagai daerah karena bambu dinilai banyak memberikan manfaat bagi kelangsungan alam dan manusia juga upaya untuk memberikan kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan.
“Pohon bambu dipilih karena memiliki banyak manfaat, seperti untuk penahan erosi tanah, karena itu kita juga menanam pohon bambu ini di tepi sungai Ciliwung Desa Kedung Waringin sebagai upaya mencegah erosi dan banjir, pohon bambu juga sebagai penghasil oksigen, dari sebuah penelitian ternyata sebatang pohon bambu mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi dua orang, pohon bambu juga menjadi tempat sumber mata air serta sebagai sumber bahan baku yang ramah lingkungan, masyarakat Indonesia sejak dahulu sudah akrab dengan pohon bambu dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari – hari,” beber Fadli Zon yang juga sebagai politisi Gerindra.
Ketua Umum DPN HKTI Fadli Zon yang namanya sudah sangat familiar di masyarakat yang juga sering tampil di layar Tv karena ketegasannya dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat di senaya pada pembukaan acara menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua peserta yang telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon bambu ini, juga mengungkapkan harapannya agar pohon-pohon bambu yang ditanam dapat tumbuh subur dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Fadli Zon menambahkan, di momen peringatan Hari Ulang Tahun Emas ini, HKTI berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis pembangunan nasional.
“HKTI akan terus menunjukkan komitmennya dan tidak berhenti untuk menyuarakan aspirasi petani Indonesia. Kami juga prihatin karena saat ini, minat masyarakat khususnya generasi muda untuk menjadi petani semakin minim, usia petani sekarang rata – rata sudah mencapai 54 tahun, kita harus dorong regenerasi, anak – anak muda harus diberikan edukasi, pemahaman dan akses untuk bisa masuk ke sektor pertanian. Penduduk kita sekarang sudah hampir 280 juta jiwa, kebutuhan pangan tentunya terus meningkat, bagaimana bisa mencukupi kebutuhan tersebut kalau tidak diimbangi oleh jumlah petani, walaupun sudah ada berbagai inovasi teknologi pertanian, kita tetap membutuhkan SDM yang cukup di sektor pertanian,” papar Fadli Zon.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Fadli menyampaikan perlunya mendorong petani untuk menciptakan nilai tambah, ke depannya petani tidak hanya mengerjakan pertanian secara on farm saja, tapi petani juga harus mampu mengembangkan dirinya menjadi seorang entrepreneur dalam bidang agribisnis.
“Pembangunan ekonomi kita harus lebih memperhatikan sumber daya petani agar bisa bertranformasi menjadi entrepreneur, tentunya dengan dukungan dari pemerintah seperti dalam hal penyediaan sarana dan prasarana pertanian dan regulasi yang berpihak kepada para petani,” tandas Fadli Zon yang juga Ketua BKSAP DPR RI ini.
Ditanya awak media soal Petani Indonesia apakah sudah sejahtera? Diakuinya bahwa belum sejahtera. Lalu untuk mensejahterakan petani harus mulai dari kebijakan.
“Petani kita belum sejahtera” singkatnya.
“Petani kita saat ini masih sifatnya kerja bakti karena nilai tukar petaninya masih di bawah standar, nilai tukar petani salah satu ukuran mendapatkan keuntungan tidak hanya dari produksi pertanian karena di dalamnya ada banyak komponen pembiayaan yang menjadi beban petani sehingga hasil pertanian belum dapat mensejahterakan para petani Indonesia” sambungnya
Menurut Fadli untuk mensejahterakan Petani harus mulai dari kebijakan dan keberpihakan pada petani Indonesia.
“Harus mulai dari kebijakan kalau kebijakan sudah tepat implementasi pasti akan baik. Keberpihakan juga itu penting, kebijakan pemerintah pada sektor pertanian, keberpihakan pemerintah pada petani, itu akan terlihat nanti pada anggaran, struktur, keberpihakan pada sektor lain, program-program pertanian di perbanyak dan diperbaiki, lahan-lahan pertanian jangan sampai beralih fungsi, walaupun sudah ada undang-undangnya tapi implementasinya tidak mudah sehingga lahan-lahan pertanian beralih fungsi.” Ujarnya
Ketum Dpn HKTI juga menyampaikan tantangan yang di hadapi para petani.
“Belum lagi tantangan kita adalah soal climate change, tadi ada el Nino ada lanina,musim yang pancaroba yang berubah-ubah, sehingga produksi pertanian kita bisa berpengaruh pada produksi pertanian”ujarnya
Meskipun ada tantangan namun Ketua umum HKTI optimis bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan kwalitas pertanian.
“Tapi kita juga mempunyai peluang-peluang yaitu adanya teknologi pertanian yang makin maju, ketersedian bibit-bibit unggul, hibrida, maupun yang lain-lain, ini juga peluang, belum lagi kemajuan digital,
presisi pertanian, misalnya butuh air berapa,butuh pupuk berapa tidak berlebih tapi tidak kurang,itu juga akan menghasilkan,produk pertanian yang meningkat jadi itulah bagian dari edukasi kita literasi kita sekaligus politik keberpihakan pada anggaran pertanian dari pemerintah selain budidaya pertaniannya sendiri.”ujar politisi Gerindra Dapil Kabupaten Bogor.
Masih di lokasi yang Sama Anggota Komisi 11 DPR RI Dr. H. JEFRY ROMDONNY, S.E., S.Sos., M.Si., M..M. saat di mintai keterangan awak media, memberikan semangat kepada petani Indonesia
“Tetap bersemangat bercocok tanam, karena kontribusi petani bagi Indonesia sangat besar perannya, tanpa petani kita makan apa?” Ujarnya
“Sektor pertanian harus di dukung karena itu yg menopang ketahanan pangan nasional kita.” Tambahnya
Faktor pasar juga menjadi tolak ukur kesejahteraan para petani, karena itu politisi Gerindra asal Majalengka berharap agar pemerintah memberikan perhatian besar pada sektor pertanian.
“Harus ada campur tangan pemerintah supaya mekanisme pasar dapat diatur sehingga tidak memberatkan petani kita, harga hasil petani juga bisa memberikan peningkatan kesejahteraan para petani Indonesia” tutupnya.(NR)