BOGOR, Jurnaliswarga.id – Pengurus Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI) Kabupaten Bogor Resmi dilantik Oleh Ketua Umum Neneng A Tuty, S.H sekaligus melangsungkan pertandingan Perdana tinju profesional di bawah Promotor Nasional Ryan Thedlim yang bertajuk Big Fight 2024 di Gedung Laga Satria GOR Pakansari Cibinong Bogor. Minggu (14/10/2024.
Pertandingan tinju profesional bertajuk Big Fight 2024 menggelar lima partai. Yakni kelas welter junior 63,3 KG, kelas bulu yunior 55,3 KG, kelas menengah 72,2 KG,kelas berat ringan 80,0 KG, kelas bulu yunior 53,5 junior.=ONE
Ketua Umum FPTI, Neneng A Tuti, S.H berpesan, agar olahraga tinju di Kabupaten Bogor bisa lebih maju dan lebih terarah.
“Saya pernah menyampaikan agar olahraga tinju bisa lebih diperhatikan, apalagi bagi mereka para atlet tinju yang sudah mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia,” tandas Neneng.
Sementara itu Ketua FTPI Kabupaten Bogor Ryan Thedlim saat di temui awak media di Laga Satria GOR Pakansari mengemukakan bahwa kegiatan hari ini adalah merupakan event perdana selaku ketua FTPI.
“Kegiatan hari ini adalah event perdana saya selaku ketua FTPI Kabupaten Bogor sekaligus pelantikan dan penyerahan SK oleh Ketua Umum Neneng A.Tuty, S.H” ujarnya
Ryan Thedlim juga mengemukakan bahwa salah satu tujuan dan motivasi mengemban tugas ini adalah ingin memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara, berbuat agar anak-anak muda yang memiliki bakat tinju dapat di salurkan di atas ring ketimbang melakukan hal-hal negatif lebih baik kita lakukan hal-hal yang positif melalui tinju.
“Saya ingin mempersembahkan hal-hal positif kepada negara dan bangsa lewat olahraga tinju profesional, kalau bukan kita siapa lagi, kita semuanya anak-anak bangsa dan semua stakeholder yang bersama-sama memajukan olahraga tinju” seruhnya
Lebih lanjut Ryan mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak bibit-bibit tinju potensial untuk dikembangkan, namun wadah yang ada sangat terbatas, sehingga kedepan sebagai promotor tinju profesional ini akan lebih aktif mengadakan event-event.
“Dengan event perdana ini saya akan membuat event event yang berikutnya untuk memilih bibit-bibit petinju yang berkualitas dan Profesional sehingga mampu berkompetisi dalam meraih kemenangan dalam pertandingan.”ungkapnya.
Ryan juga berharap agar menghindari hal-hal negatif Kalau mau nakal jangan di jalanan berantem, tidak ada gunanya, kalau mau latihan di ring tinju saja, kan tidak membahayakan ada wadahnya dan resmi, berasaskan hukum, kalau nakal di jalanan itu sangat sangat riskan bahkan mengancam keselamatan kita bahkan mungkin orang akan terganggu.
“Daripada kita berkelahi diluar yang tentu akan berusan hukum, lebih baik kita ekspresikan dan salurkan bakat kita di ring tinju secara resmi dengan mengukir prestasi dan bisa mengharumkan nama baik keluarga, bangsa dan negara.’ sambungnya.
Ryan pun berkisah bahwa kita pernah punya pemain legendaris tinju yang menggentarkan dunia dan mengharumkan bangsa Indonesia.
“Dulu kita pernah punya petinju legendaris yang mendunia, mengharumkan bangsa Indonesia salah satunya Ellyas Pical yang hadir pada malam ini.”kisahnya
“Semoga kedepan lahir kembali legendaris-legendaris tinju asal Indonesia yang menggentarkan dunia.” Harapnya.
Ryan juga berpesan kepada generasi muda agar berani tampil mengasah bakat dan talenta yang diberikan Tuhan, agar kita melakukan hal-hal yang Positif.
“Saya juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah kabupaten Bogor yang telah memfasilitasi terselenggara Kegiatan pertandingan Tinju Profesional bertajuk Big Fight 2024 di Gedung Laga Satria GOR Pakansari, karena tanpa dukungan pemerintahpun kegiatan ini akan mungkin maksimal, sekali lagi terima kasih atas support dan dukungan pemkab Bogor” bebernya.
Ryan Thedlim menyampaikan Poin-poin Penting dari kegiatan ini antara lain:
1. Penyelenggaraan event tinju profesional pertama di Kabupaten Bogor, bertajuk “Tegar Beriman Big Fight 2024”.
2. Tujuan utama adalah untuk mempersembahkan pertandingan tinju secara rutin dan mengembangkan potensi atlet tinju di Indonesia.
3. Pentingnya dukungan dari pemerintah dan stakeholder untuk memajukan olahraga tinju di daerah.
4. Harapan untuk menemukan dan mengembangkan bibit-bibit petinju yang berpotensi di Indonesia, secara khusus Kabupaten Bogor.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Asnan AP mewakili Pj Bupati Bogor menyampaikan, bahwa Big Fight 2024 merupakan salah satu upaya membangkitkan motivasi dan daya dukung agar olahraga tinju di Bumi Tegar Beriman terus berkembang.
“Saya yakin banyak potensi atau bakat-bakat yang dimiliki masyarakat Kabupaten Bogor di cabang olahraga tinju. Ini juga memotivasi para atlet tinju di Kabupaten Bogor untuk mengembangkan kemampuan individunya,” ujar Asnan.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Asnan juga mengucapkan selamat kepada Ketua Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI) Kabupaten Bogor yang sudah dilantik.
“Tugas berat sudah menanti di depan dan mari kita berkolaborasi mengembangkan olahraga khususnya cabang tinju di Kabupaten Bogor,” kata Asnan.
Ia menambahkan, ini juga menjadi awal pihaknya untuk mengembangkan atlet-atlet tinju Kabupaten Bogor, semoga kegiatan pertandingan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan di setiap tahunnya.
Daftar Petinju Indonesia yang Pernah Jadi Juara Dunia, marilah kita lahirkan petinju yang siap mewarisi jejak legendaris petinju asal Indonesia, seperti halnya:
1. Ellyas Pical, merupakan petinju pertama Indonesia yang dapat memenangkan gelar juara dunia kelas bantam junior IBF pada 1985-1987.
2. Nico Thomas, Petinju kedua Indonesia yang bisa menyabet gelar juara dunia jatuh kepada Nico Thomas. Petinju asal Ambon ini memenangkan juara dunia pada kelas terbang mini IBF pada 1989.
3. Suwito Lagola, Suwito Lagola adalah petinju Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara. Ia pernah menang sebagai juara dunia di kelas welter WBF pada 1995-1997.
4. Ajib Albarado, Ajib Albarado atau Ahmad Tajid adalah petinju asal Surabaya yang pernah menyabet gelar juara dunia pada kelas welter junior WBF pada 1996-2000. Ia memenangkan gelar tersebut saat melawan petinju FIlipina, Dindo Canoy.
5. Muhammad Rachman, Muhammad Rachman pernah mendapatkan gelar juara dunia pada kelas yang palig ringan, yaitu kelas terbang mini IBF pada 2004-2007 dan 2011.
6. Chris John, Petinju asal Banjarnegara, Jawa Tengah, Chris John adalah petinju dengan gelar juara dunia terlama di Indonesia. Ia menyandang gelar juara dunia pada kelas bulu WBF selama 10 tahun, yaitu dari 2003 hingga 2013.
7. Daun Yordan, Pentinju yang satu ini pernah memenangkan juara dunia pada kelas yang berbeda, juara dunia di kelas bulu (featherweight) versi IBO (2012-2013), juara dunia di kelas ringan (lightweight) versi IBO (2013), dan juara dunia di kelas ringan super (super lightweight) versi IBA (2019).
