Kabupaten Bogor, (MGA) – Terkait adanya Persekusi yang dilakukan oleh sejumlah Oknum yang mengatasnamakan Warga Masyarakat terhadap GPdi Metlend Cilengsie ketika Ibadah Minggu (05/02/2023) yang lalu dan viral bertebaran di laman medsos, yang akhirnya DPC Asosiasi Pendeta Kabupaten Bogor bersama sama beberapa lembaga keumatan mendatangi lokasi Gpdi Metlend Cilengsie bertempat di Ruko Blok AA19/10 selasa 7/2/2023
Rombongan yang di pimpin oleh Sekretaris DPC API Pdt. Roman Sibuea di dampingi oleh Pdt. Melky Ratu selaku Penasihat, Pdt. Vekky Wakkary selaku Wakil Ketua 1 dan Pdt. Agus Lase sebagai Humas dan bidang Media.
Sedang lembaga – lembaga yang ikut hadir serta bersama Rombongan DPC API kabupaten Bogor adalah Passer PGPI DPD DKI Jakarta yaitu Pdt. Pandapotan Siahaan (Ketua DPD),Saut Simangunsong (Team Moeldoko Center dan Ketua PASSER DPC Jakut),Lamris Simamora (Anggota Passer PGPI DPD DKI Jakarta), ormas Pemuda Batak Bersatu Cilengsie adalah ketuanya dan Sekretaris
Pengamatan Awak media juga terlihat hadir Kapolsek Cilengsie Kompol Zukarnain dan Jajarannya terlihat di lokasi GPDI Metlend.
Adapun Pertemuan tujuannya lebih kepada memberi dukungan kepada Pelayanan Pdt J.Malau serta keluarga dan Jemaat untuk menghadapi tetap tenang sabar berdoa, serta membicarakan langkah – langkah yang ditempuh sebagai sebuah solusi untuk permasalahan yang di alami oleh pihak Gpdi Metlend dalam pertemuan tersebut Gembala Sidang GPDI Metland Pdt. Yosep Malau menyatakan memang benar telah terjadi persekusi yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan warga terhadap gereja yang di gembalakannya selama 17 Tahun saat ibadah Minggu (5/2/2023) yang lalu
Menurut kesaksian Pdt Yosep bahwa sebenarnya warga pasir angin Cilengsie yang ada di sekitar lokasi Gereja tidak pernah menolak kehadiran gereja dan jemaat, malah kehidupan toleransi umat beragama sangat harmonis dan terjaga selama ini.
Lebih lanjut bahwa persekusi itu sudah terjadi selama 2 Tahun ini dikarenakan gerejanya baru 3 tahun ini menggunakan ruko sebagai tempat ibadah dengan alasan yang katanya tidak sesuai peruntukannya imbuh pak pendeta.
Setelah ditelusuri diduga kejadian persekusi pelarangan ibadah GPdI Metland Ada beberapa oknum yang diduga memprovokasi seperti yang dituturkan sumberĀ kami, Ada yang berprofesi sebagai guru pendidik disalah satu sekolah di Cileungsie Dan juga Aa yang bertugas atau menjabat sebagai penyuluh agama islam turut hadir yang mengaku – aku sebagai Ketua MUI.
Dari komunikasi dan diskusi dari pertemuan yang juga di hadiri Kapolsek Cilengsie maka DPC API Kabupaten Bogor;
meminta pihak kepolisian sebagai pelindung masyarakat dan memberikan ketentraman bagi masyarakat secara khususnya umat beragama yg sedang menjalankan ibadah
meminta pihak Kepolisian tidak boleh gentar dan takut serta memberi ruang bagi kaum intoleransi
meminta pihak kepolisian mengawasi gerak gerik kaum radikalisme yg mengatasnamakan agama karena di duga adalah salah satu organisasi yg di bubarkan oleh pemerintah sebab “bibit teroris di mulai dari Intoleransi “
meminta pihak kepolisian kooperatif dan menjaga kenyamanan orang beribadah di kegiatan hari Minggu
meminta pihak kepolisian harus netral ketika pertemuan FKUB dan pemerintah setempat yang sedang di agendakan.
Dan DPC API Kabupaten Bogor memberikan Solusi yang diantaranya;
API meminta kepada Gereja GPdI tetap jalankan ibadah seperti biasanya
API meminta kepada Gereja GPdI agar melakukan kontak atau membangun hubungan kepada tokoh masyarakat setempat dan API akan turut serta membantu serta memfasilitasi agenda tersebut
API menunggu jawaban dari MD Jabar GPdI perihal bantuan hukum agar di sinergykan dengan pihak hukum API Kab. Bogor, namun jika tidak ada bantuan hukum, API bersedia memberikan bantuan hukum dan bekerjasama dengan pihak Passer DPD DKI Jakarta, team Moeldoko Center dan team lembaga lainnya
API akan turut serta dalam audiensi yg sedang di atur oleh FKUB dan pemerintah setempat perihal persekusi gereja GPdi
API meminta pihak Passer PGPI DPD DKI Jakarta dan pihak PBB untuk mengawal peribadahan kegiatan Minggu GPdI tanpa atribut lembaga namun jika terjadi chaos maka atribut lembaga boleh di pakai sebagai antisipasi gerakan yg lebih besar.
Demikian hasil pertemuan antara DPC API Kab. Bogor di agenda pertemuan dengan pihak Gereja GPdI Metland Cileungsi, Kapolsek Cileungsi dengan jajarannya, Passer PGPI DPD DKI Jakarta, Team Moeldoko Center, PBB dan team lembaga lainnya yang di informasikan oleh Sekretaris DPC API kabupaten Bogor Pdt Roman Sibuea kepada Pihak awak media anggota Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat setelah paska pertemuan tersebut (Red)