JURNALISWARGA.ID, Babakan Madang – Sebanyak 4 rumah warga di Kampung Cimanggurang RT 04 RW 02 Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengalami kerusakan di sejumlah bagian seperti dinding, plafon, lantai, fondasi dan lainnya akibat pergerakan tanah.
Saat dilakukan pengecekan ke lokasi oleh Satgas Bencana Desa Cijayanti yang di dampingi oleh Firman Ketua RT 04 RW 02, mengecek ke tiap rumah dan ruangan yang mengalami kerusakan, Selasa (31/5/2022).
Dari hasil pengecekannya oleh Satgas menyampaikan ke awak media, Ini sebetulnya kejadian sudah lama, jadi kejadian ini di akhir tahun 2018 sudah kita konfirmasi waktu awal pembangunan Perumahan Sentul Alaya, bahwa ini mengakibatkan dampaknya bagi pergeseran tanah sampai hari ini tahun 2022, berarti masih 4 rumah ini belum tereksekusi atau belum ada kesepakatan sama pengembang. Ada yang dari 11 rumah, berarti 4 rumah lagi yang belum dieksekusi hanya tinggal kesepakatan aja.
“Dampak dari pergeseran tanah yang mengakibatkan 2 rumah rusak berat yaitu rumah milik Pak Herman dan Pak Uday yang menurut kami dari hasil pengecekan, ada dua rumah yang sudah tidak layak untuk dihuni, ini harus segera diungsikan, kalau dua rumah lagi masih bisa tinggal di tempat” Kata Sukma Wijaya Tagana Kabupaten Bogor.
“Rumah yang sudah tidak layak ditempatin, untuk itu kami dari Tagana Kabupaten Bogor maupun Satgas PB Cijayanti menyarankan kepada penghuni rumah, untuk segera mengungsi. Yang mana mungkin nanti difasilitasi sama desa dan pengembang, yang harus sedikit proaktif untuk membantu warga kami yang terdampak” tegasnya.
“Solusinya kami mohon ada kesepakatannya antara para pengembang dan si korban. Harus segera di upayakan untuk pencegahan jangan sampai ada terjadinya korban jiwa” tutupnya.
Harapan dari Tagana Kabupaten Bogor dan Desa juga menyarankan untuk diadakan mediasi yang dulu mungkin tertunda, untuk dilanjut dan ditindaklanjuti lagi. Karena ini sudah kondisinya bukan siaga lagi, tetapi sudah waspada atau rawan, sudah harus segera dieksekusi untuk pemindahan yang 4 rumah ini untuk segera. Karena tanah ini terus bergerak terus setiap pada musim hujan.
Tagana Kabupaten Bogor setelah melakukan survei dan pengecekan di lapangan ini mungkin juga sekarang ada dampaknya juga dari pekerjaan pancang atau bore pile, ada getaran ke rumah yang mengakibatkan keretakan dan plafon yang ambruk hari Senin kemarin. Mungkin karena getaran – getaran dari aktivitas proyek pekerjaan pancang atau bore pile yang tidak jauh dari pemukiman warga.
Disamping itu pada Senin, 30 Mei 2022 Iswanto Kadus II bersama Satgas PB Cijayanti di dampingi Ketua RT 07 dan RT 04 RW 02 mengecek ke lokasi dan bertemu dengan pihak kontraktor.
“Ada laporan dari warga ada rumah retak-retak akibat pekerjaan bore pile, saya kesana ketemu dengan kontraktornya tolong disaksikan. Nanti cangkupannya akan bicara juga sama Developer, jadi tanggung jawab siapa ini tanggung jawab Developer atau kontraktor” kata Iswanto Kadus II Desa Cijayanti.
“Kalau rumah saya sih kepinginnya, kalau memang ngak mau dibayar tanah saya, berarti saya minta dari nol. Karena sudah tidak layak gitu aja, simpel pak dari awal juga. Kalau memang mau dibayar dipercepat, harus dipercepat saya disposisikan, apakah mau dikontrakan dulu sayanya. Karena inikan sudah tidak layak, takutnya malam atau gimana tertimbun saya, posisi istri dan anak saya dirumah” harapnya Herman warga yang rumahnya rusak parah.
Sampai berita ini dirilis warga sangat resah dan kebingungan harus bagaimana, karena terancam sewaktu-waktu rumahnya akan ambruk atau rubuh. Berharap secepatnya warga dapat kepastian tempat tinggal sementara yang aman sampai ada keputusan tentang status rumahnya.
Reporter : Suyatno
