Depok, (JW) – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yang notabene partai pendatang baru pada Pemilu 2024 mendatang nampaknya menjadi momok parpol lain seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Buktinya, oknum PKS mulai gerah dan berusaha melakukan provokasi di masa sosialisasi luar ruang.
Di jalan KSU Sukmajaya, Depok, Jawa Barat misalnya. Alat peraga Bacaleg PKS terang-terangan menimpa banner Bacaleg Partai Gelora Indonesia, Ratu Ratna Damayani.
Partai Gelora Indonesia memang besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah yang notabene mantan PKS. Tak pelak jika pendatang baru dengan nomor urut 7 ini berusaha dihalang-halangi oleh kader PKS dengan segala cara.
Apa yang dilakukan tim pemenangan PKS terhadap alat peraga partai Gelora Indonesia tentu sangat disayangkan Bacaleg Partai Gelora Depok tingkat Kota Depok, Sidik Selo Agus Purwoko.
Sidik menilai apa yang dilakukan PKS adalah bentuk kepanikan hingga tidak menghormati fatsun-fatsun dalam berpolitik. Akibatnya, mereka cenderung arogan dan melakukan hal yang tidak etis.
“Kami sangat menyayangkan PKS yang dikenal santun malah berbuat seperti itu. Tentu saja ini tidak menghormati demokrasi,” ujar bacaleg Dapil Cipayung-Sawangan-Bojongsari itu.
Setiap partai politik memiliki kebebasan untuk melakukan sosialisasi di masyarakat, dengan menjunjung tinggi etika dan kesopanan. Tapi PKS malah merusaknya dengan arogansinya sebagai partai penguasa Depok.
“Partai Gelora Indonesia itu sah sebagai peserta pemilu dan berhak melakukan sosialisasi. Seharusnya kalau tidak takut, yakin partainya masih bisa bertahan, ya nggak perlu lah PKS nutup-nutupi banner bacaleg lainnya,” tambahnya.
Dirinya justru mempertanyakan PKS yang dikenal sebagai partai yang mengedepankan kesopanan dan kesantunan kadernya justru sebaliknya.
“Jadi jangan bilang partai santun, partai agama tapi tindakannya malah nggak mencerminkan semua itu,” pungkasnya.(Red/S)