Home / Artikel

Sabtu, 11 Juni 2022 - 18:39 WIB

AJARAN LELUHUR NUSANTARA

Tulisan ini sebenarnya kelanjutan dari serial Islam Nusantara yang tempo hari saya upload di FB ini. Tetapi kajian ini lebih menekankan ke peradaban Nusantara secara umum bukan hanya dari sisi Islam. Beragam alasan yang melatarbelakangi tulisan ini diantaranya adalah Fenomena orang Indonesia yang lebih membanggakan peradaban negara lain dengan selalu mengikuti trend tradisi budaya (akademik) bangsa lain khususnya bangsa-bangsa Eropa dan Arab dari pada bangga dengan budaya dan peradaban bangsa sendiri. Ajaran dan konsep asing rame dipakai, sementara ajaran leluhur ditinggal bahkan di cemooh.

Dalam rumpun ilmu -ilmu sekuler mereka bangga mengutip, mengadopsi bahkan mencontek konsep barat, sedangkan dalam rumpun agama (Islam) bangga dengan idiom-idiom Arab. Padahal Arab maupun Barat sama-sama menjajah dan merusak peradaban leluhur kita.

sejak jaman baheula (lawas), sekali lagi saya tegaskan yang merusak bangsa kita adalah bangsa Arab dan Eropa. Kita harus sadar itu. Nusantara dimasa lalu adalah pusat peradaban dunia. Ketika Eropa dan Arab masih sibuk saling memangsa sesama, leluhur kita sudah berhasil membuktikan keunggulannya dengan nilai-nilai luhur.
Candi Borobudur dan yang terakhir adalah situs gunung Padang menjadi bukti keunggulan peradaban material leluhur Nusantara.
Dalam ranah immaterial pun leluhur kita jauh lebih maju melahirkan berbagai konsep dan produk intelektual, bahkan sebagian produk intelektual ulama dari Termas Kediri, Banten dll dipakai dan diajarkan dikampus Timur-Tengah seperti Al-Azhar Mesir. Banyak khazanah kita saat ini dikuasa dan dimiliki negara lain seperti Belanda. Yang lebih menyedihkan lagi atau saking cerobohnya adalah saat ini banyak karya kuno seperti manuskrip para cendekiawan Nusantara dikuasa negara tetangga Malaysia.

Baca Juga:  SELAMAT HARI PENDETA SEDUNIA

Intinya jangan sampai kita menjadi inferior baik dengan Eropa maupun Arab, keduanya selain merampas juga mencontek khazanah leluhur kita. Contoh kecil yang lagi viral adalah Black Sumatera (ayam hias asli Sumatera) yang lagi rame di Belanda dan Amerika. Mereka membawa dan mengembang biakkan ternak asli Nusantara.

Baca Juga:  Kabinet Maroko: Pernyataan PJD Terkait Israel Tidak Bertanggung Jawab

Tiba saatnya kita bangkit melawan segala bentuk penjajahan barat maupun Arab. Diantara yang harus dilawan adalah ideologi import baik politik maupun ekonomi bahkan agama sekalipun. Kita harus berani menampilkan jatidiri sebagai penerus ajaran leluhur yang agung seperti “Teposeliro”(menghargai), Tulung tinulung (tolong menolong) menang tanpo ngasorake dan sebagainya dengan kepala tegak.

Dalam kehidupan beragama leluhur kita juga jauh lebih maju, buktinya segala macam keyakinan, agama hidup damai berdampingan tanpa saling mengancam apalagi menghancurkan.

*M Rizal Aris
Pimpinan pesantren Nanggerang,
Ketua Yayasan Bhakti Budhi Pertiwi

Share :

Baca Juga

Artikel

Asst.Prof. Dwi Seno Apresiasi Kinerja Jaksa Agung dalam Penuntasan Kasus HAM Berat
Paskah Dalam Kalender

Agama

Paskah Dalam Kalender 2023

Artikel

Menuju Kehidupan Sehat: Langkah Sederhana untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Anda” 2023

Jakarta

Berantas Mafia Tanah yang merugikan, Dr. Dwi Seno : pembeli yang beriktikad baik harus selalu dilindungi

Artikel

IRONY OF STUDENTS GOING TO THE PALACE, AND SIGN OF THE FALL OF THE REGIME

Jakarta

LANGKAH BEBAS UTANG MILYARAN

Artikel

Menunda Pemilu, Keinginan Siapa?

Artikel

KESUKSESAN MUHAMMAD ADRIK MANSYUR MZ UNTUK MASYARAKAT LUAS HINGGA LUAR NEGERI
Lewat ke baris perkakas