Bank BCA Diprotes Nasabahnya Persoalan Lelang Rumahnya
Jakarta, Jurnaliswarga.id – Seorang nasabah bernama Andrias Asa salah satu nasabah di Bank Central Asia (BCA) merasa keberatan dengan tindakan bank tersebut yang melelang rumahnya yang berposisi di Perumahan The Address Cluster Deluxe, Kelurahan Leuwihnanggung, Kec Tapos , Depok. Informasi ini berdasarkan salinan surat elektronik keberatan nasabah tersebut yang diperoleh redaksi jurnaliswarga.id, Minggu (20/03/2022).
Surat elektronik tersebut dialamatkan melalui halobca@bca.co.id dengan menyebut 4 pihak tujuan yaitu Vice President BCA dan Assiciate Officer BCA di Menara BCA, Grand Indonesia Jl. M.H Thamrin No. 1 Jakarta Pusat, Kepala BCA Wisma Asia Jl. Letjen S. Parman, Palmerah, Jakarta Barat, Kepala BCA Cabang Pasar Baru Jl. KH. Samanhudi 8 Jakarta dan Kepala Pendukung Operasi Wilayah X Landmark Pluit, Jakarta Barat.
Ada 5 hal yang menjadi keberatan Andrias dalam surat tersebut. Pertama adalah soal penjualan rumahnya oleh pihak bank BCA disaat nasabah tersebut masih membayar cicilannya.
“Mengapa Bank BCA melakukan penjualan rumah saya dimana posisi saya masih membayarkan cicilan / kewajiban kepada bank BCA”, tanya Andrias dalam surat tersebut.
Masih di surat itu, Andrias juga keberatan dengan pihak BCA yang tetap menerima pembayaran bunga padahal lelang eksekusi telah telah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya.
“Pembayaran kewajiban saya ini masih saya lakukan hingga saat ini namun surat pemberitahuan pelaksanaan lelang dan pengosongan terbit di tgl 21 Februari 2022 dan dikata kan pada tanggal 02 November 2021 telah dilakukan lelang eksekusi. saya tentu saja keberatan karena pembayaran bunga tetap berjalan dan tetap saya bayarkan”, komplain Andrias dalam suratnya.
Andrias juga komplain masalah tidak adanya restrukturisasi kepadanya yang terdampak pandemi covid-19.
“Mengapa Pihak BCA tidak ada mediasi atau pendekatan kepada kami yang terdampak pandemi dengan memberikan restrukturisasi?”, tanya Andrias.
Dan bagian terakhir dalam keberatannya adalah masalah fasilitas gironya yang dihapus tanpa pemberitahuan kepadanya dengan tanpa konfirmasi perhitungan bunga akibat giro tersebut ditutup.
“Mengapa Fasilitas Giro sayapun di hapus tanpa ada pemberitahuan kepada saya? Pehitungan Bunga sebagai akibat giro di tutup tidak di konfirmasikan”, komplain Andrias dalam suratnya.
Andrias mengungkapkan bahwa surat elektronik ini adalah surat kedua setelah surat fisik yang ia layangkan kepada 4 pihak yang disebutkan di atas di alamat masing-masing namun sampai berita ini diberitakan, belum ada tanggapan dari pihak bank BCA kepada Andrias.
Sampai berita ini dibuat, jurnaliswarga.id sedang berusaha untuk mengontak pihak bank BCA untuk dimintai konfirmasinya.
(Glen)








