Home / Karawang

Selasa, 12 Juli 2022 - 12:07 WIB

Dihibahkan tanah oleh Pengusaha Madura, Ponpes Riyadlul Jannah siap Membangun Pendidikan berbasis Internasional

Jurnaliswarga.id, Karawang – Prosesi Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren RIYADLUL JANNAH yang dilakukan Pimpinan Yayasan KH. Abdul Hakam Makky, M.M, berjalan baik dan lancar, Senin (11/7/2022).

Peletakan batu pertama Ponpes RIYADLUL JANNAH  yang berlokasi di Desa Mekar Jaya Jl. Raya Kosambi No 3 RT 15 RW 08 Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang di hadiri oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Karawang, Camat Purwasari, Kepala Desa Mekar Jaya, Dewan Golkar Aep Permana, PJT Ketum Advokat GSI, Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Karawang, Ketua KUA Purwasari,dan Kapolsek Purwasari serta Alumni Pondok Pesantren Riyadlul Jannah

Baca Juga:  Dirjen Bina Keuda Ingatkan Pemda-DPRD Perlu Sinergi, Kompak, Solid, Bahas dan Tetapkan APBD

KH. Abdul Hakam Makky, M.M menyampaikan bahwa ”Keberkahan ini semua berawal dari saya mendapatkan titipan amanah dari guru saya berupa bangunan Masjid dan Asrama Santri, dan alhamdulillah berkat wasilah KH. Abdul Mughni menyampaikan kepada seorang pengusaha sukses asal Madura yang kemudian beliau sangat merespon dengan baik dan dengan Ikhlas memberikan lahan seluas 4 Hektare, yang telah di waqofkan oleh Bpk Haji Husni Mubarok (pengusaha sukses dari sampang yang tinggal di Karawang) kepada Yayasan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah”. “pesantren” atau yang sering juga disebut dengan “pondok pesantren”, juga berarti “boarding school”.
Boarding School biasanya juga merancang kurikulum pendidikan yang komprehensif-holistic yaitu program pendidikan yang menggabungkan atau mengkombinasikan pendidikan keagamaan, academic development, life skill (soft and hard skill) sampai membangun wawasan global.” Jelas KH.Abdul Hakam

Baca Juga:  Aksi Ribuan Wartawan Akan Berlanjut di Mabes Polri dan Kemendagri

Masih dengan Penyampaian KH.Abdul Hakam, “kami insyaallah akan men-combine pesantren ini, dengan berbagai kurikulum untuk bisa menjawab tantangan zaman yang semakin complicated baik kurikulum Salaf, yakni pesantren dengan kajian-kajian kitab kuning, kemudian Kurikulum Kholaf/Khalafiyah (Ashriyah) yaitu kurikulum Nasional dan Juga kurikulum Internasional dengan menggunakan berbagai bahasa asing sebagai bahasa pengantar yang dipakai, diantara: Bahasa Arab, English, Mandarin, Jerman, Prancis dan Turki” imbuhnya.(Red)

Share :

Baca Juga

Karawang

Kasad Dudung Hadiri Panen Ratusan Ton PT Padi Sehat Indonesia

Karawang

DPD FPRN Provinsi Jabar Mengecam Keras Tindakan Pelaku Terhadap Kekerasan Jurnalis

Karawang

Buntut voice note, Kepala Desa Gebang Jaya Berujung Pada Pelaporan Ketua Asosiasi Jurnalis Indonesia Bersatu (AJIB)

Karawang

20 Pengacara PERADI ‘Turun Gunung’ Kawal Kasus Penganiayaan 2 Wartawan Karawang

Karawang

Aksi Ribuan Wartawan Akan Berlanjut di Mabes Polri dan Kemendagri
Lewat ke baris perkakas