Direksi PT. Vale Indonesia Tbk Audiensi Ke Kodam XIV/Hsn, Pangdam : Harap Hubungan Yang Sudah Terjalin Selama Ini Dapat Terus Terbina Dengan Baik Karya Bakti Koramil 1417-05/Tinanggea, Bentuk Pengabdian Demi Kenyamanan Warga Desa Wawonggura Tim Wasgiat Hartapsat Mabes TNI-AD Kunjungi Dan Cek Kesiapan Satuan Kodim 1417/Kendari Dengan Giat Karya Bhakti, Koramil 1417-03/Lambuya Bersama Warga Maju Ciptakan Kampung Bersih Dan Sehat Resiko Banjir Dapat Diantisipasi Oleh Koramil 1417-01/Wawonii Bersama Masyarakat Melalui Karya Bhakti

Home / DPRD KOTA BOGOR

Kamis, 29 Februari 2024 - 19:27 WIB

DPRD Kota Bogor Mediasi Pedagang Pasar Bogor dengan Pemkot Bogor 2024

HUMPROPUB, JURNALISWARGA.ID – Wacana relokasi pedagang Pasar Bogor yang dilakukan oleh Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) menimbulkan reaksi penolakan dari para pedagang. Guna mencapai mufakat antara kedua belah pihak, DPRD Kota Bogor menggelar mediasi pada Rabu (21/2) sebagai tindaklanjut dari audiensi pedagang dengan DPRD Kota Bogor pada awal Februari.

Audiensi antara pedagang Pasar Bogor, Perumda PPJ dan Pemerintah Kota Bogor, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto dan diikuti oleh anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Rizal Utami. Turut hadir perwakilan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor.

DPRD Kota Bogor Mediasi Pedagang Pasar Bogor dengan Pemkot Bogor 2024Dalam audiensi tersebut, para pedagang manyampaikan aspirasinya bahwa relokasi yang direncanakan oleh Perumda PPJ tidak memperhatikan aspek sosial dan dampak yang akan diterima oleh para pedagang, sehingga menimbulkan gejolak penolakan.

Perwakilan pedagang, H. Abas, menyampaikan selama ini pihak Perumda PP) juga dianggap tidak mengurus kebersihan dan ketertiban di Pasar Bogor, sehingga sampah menumpuk dan PKL menjamur.

DPRD Kota Bogor Mediasi Pedagang Pasar Bogor dengan Pemkot Bogor 2024Tak hanya itu, para pedagang juga merasa tidak pernah diajak bermusyawarah oleh pihak Perumda PPJ ihwal wacana relokasi dan penataan wilayah. Sehingga kesannya Perumda PPJ sangat sewenang-wenang dan tidak berpihak kepada pedagang. Terlebih, harga yang dipatok di Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari terlalu tinggi dan tidak mampu dipenuhi oleh pedagang Pasar Bogor.

“Semua hancur tidak dikelola padahal setiap hari kami bayar iuran kepada pihak pasar. Kenapa pedagang luar (PKL, red) yang ilegal dibiarkan begitu saja. Kami juga belum pernah diajak musyawarah. Kami hdak pernah diajak,” ungkap H. Abas.

Disatu sisi pihak Perumda PPJ telah menyusun rencana bisnis yang akan mengalihfungsikan Plaza Bogor dan Pasar Bogor menjadi peruntukan komersial lain seperti tempat parkir dan tempat usaha modern. Sehingga keberadaan pedagang pasar basah, ndak memungkinkan untuk masuk ke skema penataan wilayah yang akan dilakukan.

Baca Juga:  Karnain Asyhar Menerima Dua Penghargaan Humas Fraksi PKS Award 2023

Untuk itu, pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Perumda PPJ, Agustian Syach, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari sebagai alternatif untuk relokasi para pedagang.

Disamping itu, keberadaan Pasar Bogor di tengah kota juga dianggap oleh Agustan Syach tidak sesuai dengan tata kota dan sudah mendapatkan atensi dari pemerintah pusat karena berada di ring satu Istana Bogor.

“Makanya karena ada di pusat kota, kami pindahkan ke Jambu Dua suapaya semua terfasilitasi. Ini juga akan berdampak kepada hilangnya PKL yang saat ini menjamur di sekitaran pasar. Selain itu, tidak ada areal pasar tradisional di area ring satu, itu sudah ada aturannya,” jelas Agustian Syach.

DPRD Kota Bogor Mediasi Pedagang Pasar Bogor dengan Pemkot Bogor 2024Dalam mediasi tersebut, Atang Trisnanto menyampaikan beberapa poin rekomendasi, yaitu rencana bisnis dan rencana strategis yang disusun oleh Perumda PP) harus mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

“Niat baik Pemerintah untuk menata pasar dan plaza bogor perlu disiapkan dan direncanakan dengan sangat matang. Renbis harus tetap mengacu pada peruntukan kawasan, berorientasi pada konsep keberlanjutan baik aspek ekonomi sosial maupun lingkungan, serta memperhatikan keberlanjutan usaha para pedagang eksisting,” tegas Atang.

Kedua, Atang menilai pedagang pasar Bogor adalah bagian dari warga Bogor yang harus dipikirkan dan diperhatikan. Dengan demikian, PPJ bisa merumuskan keberlanjutan usahanya, baik melalui skema pasar tematik modern di lokasi revitalisasi saat ini maupun rencana relokasi ke tempat lain dengan skema yang tidak memberatkan.

Baca Juga:  Polsek Rancabungur Amankan Pelaku Curanmor Yang Tertangkap Waraga 2023

“Selama pembongkaran dan pembangunan belum dimulai, berikan kesempatan pada mereka untuk bisa berusaha di tempat mereka sekarang. Termasuk juga karena mereka membayar retribusi, berikan hak mereka dengan PPJ memberikan layanan terbaik,” tegas Atang.

Di tempat yang sama, Rizal Utami, memberikan masukan juga kepada pihak Perumda PPI agar memperbaiki komunikasi yang dibangun dengan pedagang Pasar Bogor. Sehingga ia menyarankan setelah audiensi ini, pihak Perumda PPJ dan pedagang Pasar Bogor membentuk hm untuk menyusun rencana relokasi pedagang berbasis data dan aspirasi pedagang.

“Pendekatan dari perumda pasar seolah olah terkesan sepihak kepada pedagang, kedepan tolong dicairkan agar bisa menemukan kesepakatan,” kata Rizal.

DPRD Kota Bogor Mediasi Pedagang Pasar Bogor dengan Pemkot Bogor 2024la juga menggarisbawahi perihal rekomendasi dari Ketua DPRD Kota Bogor, selama belum ada tindakan yang akan dilakukan oleh pihak Perumda PPJ terhadap bangunan Pasar Bogor, maka para pedagang berhak berjualan secara bebas tanpa adanya intimidasi berbentuk pamflet atau pemberitahuan tertulis bahwa Pasar Bogor akan dibongkar.

Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kejadian yang menimpa Plaza Bogor, saat para pedagang sudah keluar dari bangunan, namun aksi pembongkaran belum juga dilakukan. Itu pun berdampak kepada hilangnya pendapatan dari Perumda PPJ yang diperkirakan mencapai Rp5,6 miliar.

“Penekanan ketua tadi bahwa harus ada musyawarah sebelum ada titik temu, ndak ada tindakan
apapun di pasar bogor,” tutup Rizal. (NR/ADV)

Share :

Baca Juga

DPRD KOTA BOGOR

Soroti Polemik Pendidikan, Komisi IV Pastikan Guru dan Murid Merdeka Belajar 2023

DPRD KOTA BOGOR

Tutup Masa Sidang Kesatu 2023 Berikut Laporan Pimpinan DPRD Kota Bogor

DPRD KOTA BOGOR

Komisi IV Bakal Panggil Disdik Terkait Fenomena Wisuda TK Hingga SMA 2023

DPRD KOTA BOGOR

Bahas KUA-PPAS 2024, Komisi IV Dorong Penambahan Anggaran Dinsos

DPRD KOTA BOGOR

Inilah Catatan DPRD Kota Bogor Untuk LKPJ Wali Kota Bogor Tahun 2022
DPRD Kota Bogor Galakkan Tradisi Sholawat dan Dzikir Akhir Tahun 2023

DPRD KOTA BOGOR

DPRD Kota Bogor Galakkan Tradisi Sholawat dan Dzikir Akhir Tahun 2023

DPRD KOTA BOGOR

DPRD Setujui PMP Untuk Perumda Tirta Pakuan 2023

DPRD KOTA BOGOR

Terima Kunjungan Kerja Dari Swiss Anggota DPRD Bahas Masalah Ketenagakerjaan 2023
Lewat ke baris perkakas