Jurnaliswarga.id | Konsel – Pancasila merupakan Harga Mati yang Kapanpun Tidak Boleh Diganti Dengan Ideologi Lain demi Keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya, Desa yang menjadi Kampung Pancasila, bertujuan untuk Menggaungkan Pancasila agar dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tidak Mudah Terpecah Belah oleh Intoleransi.
Hal ini disampaikan oleh Kasdim 1417/Kendari Letkol Inf. Nasrun Nasution, S.Ag.,M.M, saat memimpin Acara Pencanangan Kampung Pancasila di Wilayah Kodim 1417/Kendari, bertempat di Balai Desa Amoito Induk, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (03/09/2022).

Dalam Kegiatan tersebut di hadiri oleh Pasiter Kodim 1417/Kendari Mayor Inf. Basir Ando, Danramil 1417-11/Ranomeeto Kapten Inf Yan Patete, Kaur Bakti Teritorial Kodim 1417/Kendari Kapten Inf Tasliem, Sekcam Ranomeeto Adrianto, Kepala Desa Amoito Induk diwakili oleh Sekdes Alis Supriatno, Tokoh Agama Hindu I Nengah Suardana, Tokoh Agama Islam H. Haris Nafi dan Tokoh Masyarakat Balang, S.I.P.,M.P.d.
Kegiatan Pencanangan Kampung Pancasila dilatarbelakangi bahwa Negara Indonesia berdasarkan Pancasila artinya Di dalam 5 (Lima) Sila telah Mewadahi Keberagaman dalam Berbangsa dan Bernegara baik dari Berbagai Keyakinan Keagamaan, Suku, Bahasa dan Lainnya dalam Bingkai NKRI.

Dalam Sambutannya, dikatakan Kasdim Letkol Inf. Nasrun Nasution, S.Ag.,M.M, Ini merupakan Langkah Awal yang Dilaksanakan sehingga Kedepannya akan ada Beberapa Kegiatan-kegiatan Silaturahmi yang bersifat Kegotong Royongan yang ada di Desa ini.
“Untuk itu Kami Berterima Kasih kepada Bapak Camat umumnya Unsur Muspika di Kecamatan Ranometo ini serta Aparat Desa, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang pada akhirnya Kita semua sudah Bisa Bersama-sama saling Bantu Membantu dalam Kegotong Royongan,” Pungkasnya.

Ditambahkan, Semangat Kebangsaan yang Terbingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika, harus Dijaga Bersama, sehingga Warga dapat Membentengi Diri dari Konflik Sosial dan Aksi Kejahatan, yang Merusak dan Memecah Belah Persatuan.
Kita semua Penuh Perbedaan karena Perbedaan itu Penting bukan Berarti Kita Bermusuhan akan Tetapi dengan Perbedaan Kita harus Bersatu dan Lebih Rukun karena Kita merupakan Warga Negara Indonesia yang Terbingkai dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Reporter/Editor : Muhammad Irwansyah (Sumber : Pendim 1417/Kendari).