Jakarta, jurnaliswarga – acara puncak Hari Ulang Tahun ( HUT) Partai Golkar Ke 58 di hadiri langsung oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo ,ini merupakan kebanggan bagi semua penyelenggara HUT Partai Golkar JCPO ( 22/10/22)
Pada puncak perayaan HUT ke 58 Partai Golkar ,SOKSI di bawah kepimpinan IR Ali Wongso Sinaga menyampaikan siap mengawal target partai Golkar untuk menang pada pemilu 2024. Bersama kader – kader SOKSI militan yang di miliki, target minimal 20.000 suara untuk 2500 anggota legislatif yang di miliki partai Golkar akan bisa tercapai.
Perayaan HUT Partai Golkar ke 58 menjadi pemecah rekor dengan jumlah peserta jalan sehat terbanyak 2,7 juta peserta di seluruh propinsi Indonesia , dalam hal ini partai Golkar menunjukan bahwa mesin – mesin politik partai sudah siap di gerakan ,.dan kemampuan kader – kader partai Golkar di seluruh propinsi mampu menggerakan 2,7 juta orang simpatisan , partaiy Golkar menunjukan kesiapan ke seluruh kader – kader bergerak dalam satu Komando sebagai ormas pendiri Partai Golkar , Sekjen Depinas Soksi Ir Riko Heryanto menyatakan SOKSI siap ikut menjalankan Mesin Politik Partai Golkar.
Kehadiran Presiden Jokowi sampai acara selesai merupakan petunjuk yang bisa di pahami bahwa Presiden Jokowi melihat partaiy Golkar adalah partai yang paling siap ikut pemilu 2024 dengany target yang jelas yaitu menjadi pemenang di pemilu 2024.
SOKSI di bawah kepimpinan Ir Ali Wongso Sinaga jelas akan selalut berada pada barisan terdepan untuk menjaga agar keyakian partai Golkar partai yang siapy menjadi pemenang pemilu 2024 akan selalu terjaga.
Selanjut nya, Sekjeny Depinas Soksi Ir Riko Heryanto juga mengatakan bahwa SOKSI sangat setuju dan mendukung pernyataany Ketua Umum partai Golkar Bapak Airlangga Hartanto yang menyatakan bahwa politik indentitas pada pemilu 2024 harus di hentikan dan partai Golkar tidak mengakomodir segala urusan yang mengarah kepada politik identitas
SOKSI melihat pernyataan politik terkait dengan politik identitas merupakan pernyataan yang sangat penting karena sudah jelas polarisasi yang terjadi pada 2 pemilu 2014 dan 2019 sangat menganggu stabilitas Nasional. Dan dengan adanya ancaman resesi, eharusnya membuat semua pihak bisa ikut dalam gerakan anti politik identitas pada pemilu 2024 (Sufery)