JAKARTA,JURNALISWARGA.ID – MPR RI, Bambang Soesatyo, menggelar pertemuan dengan Pengurus Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) untuk membahas pentingnya memperhatikan nilai gizi dalam catering makanan bagi para pekerja. Dalam pertemuan tersebut, Bambang Soesatyo menyuarakan ajakan kepada berbagai perusahaan untuk mematuhi standar gizi yang telah diatur dalam berbagai perundang-undangan terkait keselamatan kerja dan kesehatan para pekerja.
Menurut PPJI, masih banyak perusahaan yang menetapkan biaya catering makan per orang di bawah standar ideal yaitu Rp 10 ribu, sementara standar gizi yang diharapkan seharusnya mencapai Rp 20 ribu. Bambang Soesatyo menegaskan bahwa memenuhi standar gizi dalam penyediaan makanan bagi pekerja bukan hanya menjadi tanggung jawab moral perusahaan, tetapi juga akan berdampak positif bagi produktivitas dan kesejahteraan para pekerja.
“Dalam berbagai undang-undang terkait, sudah diatur tentang pemenuhan gizi dalam penyelenggaraan makan bagi tenaga kerja. Perusahaan juga akan mendapatkan manfaat dari ini, karena pekerja yang mendapatkan makanan dengan gizi yang memadai akan merasa nyaman dan kesehatannya terjamin,” ungkap Bambang Soesatyo usai menerima pengurus PPJI di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, hadir pula pengurus PPJI, termasuk Ketua Umum Iden Gobel dan Bendahara Umum Nerva. Rencananya, PPJI akan menyelenggarakan PPJI Expo 2023 pada 16-17 September 2023 di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta. Acara ini akan diikuti oleh puluhan pelaku usaha dari berbagai sektor, mulai dari catering, dekorasi, hingga perias. PPJI Expo 2023 bertujuan untuk menghidupkan kembali industri Jasa Boga yang sebelumnya mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Bambang Soesatyo memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan acara ini, mengingat kehadiran PPJI telah berkontribusi dalam menggerakan perekonomian nasional. Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa pada tahun 2022, PDB industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 4,90 persen dengan kontribusi sebesar 38,35 persen, menjadikannya salah satu sektor pengolahan non-migas terbesar dalam kontribusi PDB. Sektor tata boga juga berhasil menyerap tenaga kerja yang besar, dengan mencapai 3,75 persen atau hampir 5 juta penduduk Indonesia pada tahun 2020.
Selain itu, Bambang Soesatyo juga menyoroti pentingnya mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Dia menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan kualitas lahan subur, harus berperan aktif dalam menyediakan pangan tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk pasar internasional. Upaya Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan kedaulatan pangan melalui pengembangan food estate di Kalimantan Tengah telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PPJI.
“Melalui UU No.41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, hak atas pangan telah dijamin sebagai hak asasi setiap warga negara. Kita memiliki kewajiban moral untuk menjadi lumbung pangan dunia. Pengembangan food estate menjadi langkah strategis dalam mencapai tujuan tersebut,” tandas Bambang Soesatyo.
Pertemuan antara Ketua MPR RI dan PPJI ini diharapkan akan memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kualitas hidup para pekerja di Indonesia melalui pemenuhan gizi yang optimal dalam setiap catering makanan. Semoga PPJI Expo 2023 menjadi momentum penting untuk mengembangkan industri Jasa Boga dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara setelah masa sulit akibat pandemi Covid-19.(NR)