Kota Bogor, Jurnaliswarga.id – Ketua Asosiasi Pengusaha Wanita Mandiri Indonesia (APWMI) Hj Nurhayati,S.Kom menyerukan untuk terus mengawal program Makan Gratis Presiden RI Prabowo, menurut Nur saat ini sangat banyak celah atau potensi korupsi dari proyek ini, dari mulai pilihan Perusahaan,
Penyedia bahan baku, pelaksana proyek, pelaporan dan pengawasan. hal ini dikatakan setelah Nur mendapat laporan dari Anggota APWMI seluruh Indonesia yang mayoritas pelaku usaha UMKM dan para Janda, namun mereka tidak mendapat peluang dalam mega proyek prabowo ini yang nilainya lebih dari 70 Triliyun.
Menurut Nur, proyek Prabowo ini berpotensi hanya dinikmati para pengusaha kakap di Indonesia, yang sulit untuk para pelaku UMKM. Bisa dilihat dari Syarat mendapat tender yang berat dan modal yang tidak sedikit dan berbagai kendala lainnya.
Awalnya Nur berbaik sangka bawa program prabowo ini akan menguatkan UMKM indonesia dan akan memanfaatkan lahan tidur disetiap RT untuk jadi program ketahanan pangan, yang dikelola oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Menurut Nur, namun masih ada waktu Prabowo untuk mengevaluasi dan memperbaiki program Makan Gratis ini, harapannya semoga Rakyat indonesia benar benar bisa mendapat makan Gratis yang halal dan berkualitas. Namun yang terpenting adalah makanan yang dikelola oleh rakyat dan untuk rakyat. Bukan lagi program untuk memperkaya konglomerat dan birokrat.
*“Saya khawatir, bahwa Nepotisme, data fiktif hingga lemahnya pengawasan menjadi celah korupsi di program makan siang gratis ini”*. Tutur Nur
Rencana program makan siang gratis semakin menjadi sorotan usai pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.
Program Prabowo ini pun sudah mulai dibahas dalam persiapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Pembahasan tersebut dalam Rapat Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada sekitar 70,5 juta orang yang kemungkinan menjadi penerima makan siang dan susu gratis tersebut. Ini terdiri dari 22,3 juta anak balita, 7,7 juta anak TK, 28 juta anak SD, dan 12,5 juta anak SMP hingga Madrasah.
https://pwmu.co/387804/11/14/112-ribu-porsi-makan-siang-bergizi-untuk-warga-jawa-timur/