Jakarta, Jurnaliswarga.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri, menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna yang mendalam dalam upaya pemberantasan korupsi. Ia menyatakan bahwa Maulid Nabi seharusnya tidak hanya dirayakan secara seremonial, melainkan sebagai panduan bagi seluruh umat manusia dan alam semesta.
Firli Bahuri menyoroti pentingnya amanah bagi para pemimpin dan pejabat negara, bukan hanya dalam aspek keuangan, tetapi juga dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka. Amanah berarti menjauhi praktik korupsi seperti suap, nepotisme, dan kolusi.
Selanjutnya, ia menekankan sifat Tabligh yang mengajarkan kita untuk efektif menyampaikan pesan anti-korupsi kepada masyarakat dan berani melaporkan tindakan korupsi kepada pihak berwenang. Penyampaian pesan anti-korupsi kepada generasi muda juga dianggap krusial untuk menciptakan budaya anti-korupsi yang kuat di Indonesia.
Sifat Fathonah, yang mencerminkan kecerdasan dalam pengambilan keputusan, juga disoroti oleh Firli Bahuri. Dalam pemberantasan korupsi, kecerdasan dibutuhkan dalam merancang strategi dan kebijakan yang efektif.
Lebih lanjut, Firli Bahuri menekankan nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Amar ma’ruf nahi munkar mengajarkan kita untuk melakukan kebaikan dan mencegah kejahatan, termasuk korupsi. Prinsip ini melibatkan tindakan perbaikan moral, etika, dan akhlak serta mencegah perilaku koruptif.
Dia juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama KPK dalam upaya pemberantasan korupsi yang telah menjadi masalah akar-akar di republik ini. Firli Bahuri menekankan bahwa penanganan korupsi memerlukan dukungan dan doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi efektif, terukur, cepat, tepat, dan efisien.