Home / DPRD KOTA BOGOR

Rabu, 13 Desember 2023 - 06:44 WIB

Layanan Dasar Dianggap Tak Maksimal Komisi IV Pertanyakan Kinerja TKPKD

HUMPROPUB, JURNALISWARGA.ID – Memasuki akhir masa jabatan Wali Kota Bogor, Bima Arya, Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, menyoroti perihal kinerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Bogor. Sebab, beradsarkan hasil rapat kerja, dapat ditarik data bahwa angka kemiskinan di Kota Bogor masih tinggi dan layanan dasar kepada masyarakat tidak maksimal.

Ia menilai, tim yang dibentuk melalui SK Wali Kota Bogor ini tidak menunjukkan kinerja yang maksimal, dimana tim hanya dibentuk tanpa ada laporan kinerja dan penyampaian hasil kinerja.

“Tidak pernah ada laporan kinerja dan capaiannya. Tim ini hanya semata-mata dibentuk lalu cicing (diam),” ujar pria yang akrab disapa Gus M, Senin (11/12).

Layanan Dasar Dianggap Tak Maksimal Komisi IV Pertanyakan Kinerja TKPKD

Dari hasil rapat dan evaluasi yang dilakukan oleh Komisi IV DPRD Kota Bogor selama satu tahun ini. penanggulangan kemiskinan di Kota Bogor belum menunjukkan hasil positif. Sebab berdasarkan data BPS Kota Bogor, angka kemiskinan di Kota Bogor berada di 7,10 persen atau dengan jumlah penduduk miskin 79,2 ribu jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2020 dimana jumlah penduduk miskin ada 75 ribu jiwa.

Baca Juga:  Peringati Hari UMKM Nasional, Komunitas UNK Dorong Transformasi Digital 2023

Karena itu, Gus M meminta kepada Pemkot Bogor agar segera melaksanakan program bantuan sosial terpadu berbasi keluarga melalui Dinas Sosial. Kehadiran Aplikasi SOLID seharusnya bisa memudahkan Pemkot Bogor dalam melakukan pendataan dan penyaluran bantuan untuk masyarakat miskin.

“Oleh karena itu, kita berharap Kepala Dinas Sosial yang baru nanti harus mampu memetakan dan melakukan pemutakhiran data DTKS secara berlanjut, karena kemiskinan ini sangat dinamis,” tegas Gus M.

Selain itu, Gus M, turut menyoroti uforia akhir masa jabatan Wali Kota dengan rencana peresmian proyekp-proyek mercusuar dan branding tentang capaian kesuksesan kepemimpinan tidak berbanding lurus dengan kondisi secara nyata di masyarakat. Permasalahan dasar, kesejahteraan, kemiskinan dan pendidikan sampai hari ini pun menurutnya belum ada jawabannya.

Baca Juga:  Raker Dengan Perumda Trans Pakuan, Komisi II Ungkapkan Siap Dukung Kemajuan Transportasi

Lebih lanjut, ia menyampaikan jangan sampai ada pembenaran, bahwa APBD kota Bogor tidak pro untuk kesehatan warganya karena lebih mementingkan pada capaian fisik infrastruktur semata. Bahkan Bongkar pasang pejabat khususnya di DInas Sosial Kota Bogor, menyiratkan tidak fokus dan seriusnya pemerintah dalam penanganan masalah sosial di Kota Bogor

“Saya lebih melihat, rotasi dan promosi hanya untuk menyiapkan slot berbagi balas budi dalam tanda kutip. Akhirnya, layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan warga dikesampingkan dalam anggaran,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

DPRD KOTA BOGOR

Hangat Moderat dan Bersahabat Itulah Slogan Endah Purwanti Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi PKS 2023

DPRD KOTA BOGOR

Pertahankan Adipura, DPRD Kota Bogor Siap Perjuangkan Insentif Untuk Petugas Kebersihan 2024
Tampung Aspirasi FGSN Kota Bogor DPRD Kota Bogor Soroti Persoalan Penerimaan PPPK 2024

DPRD KOTA BOGOR

Tampung Aspirasi FGSN Kota Bogor DPRD Kota Bogor Soroti Persoalan Penerimaan PPPK 2024

DPRD KOTA BOGOR

DPRD Setujui Perubahan Perda Dana Cadangan Pilkada Kota Bogor 2023

DPRD KOTA BOGOR

Bedah KUA-PPAS 2024, Komisi I Pastikan Anggaran di Wilayah Naik

DPRD KOTA BOGOR

Komisi IV Minta Kehadiran Labkesda Bisa Dimaksimalkan 2023

DPRD KOTA BOGOR

DPRD Dukung Gelaran Pemilu 2024 Berjalan Damai

DPRD KOTA BOGOR

Banyak Aduan Kasus Kecurangan PPDB, Atang Minta Sistem Zonasi Dirombak 2023
Lewat ke baris perkakas