Home / Bogor

Sabtu, 30 Juli 2022 - 20:19 WIB

Pasokan Air Berkurang Pasca Banjir Bandang Warga Sering Alami Gagal Panen.

Bogor, Pasca banjir bandang yang pernah terjadi di aliran sungai Cidurian pada awal tahun 2020. Nyatanya masih saja menyimpan kesedihan yang amat mendalam.

Kesedihan kali ini datang dari Kelompok Tani Sangkuriang yang sering mengalami gagal panen akibat kekurangan pasokan air dari sungai Cidurian. Hal tersebut dikarenakan saluran air yang mengalir ke Bendungan Sendung tertutup bebatuan dan pasir.

Seperti dikatakan Ketua Kelompok Tani Sangkuriang Yudi Murnawan
sudah sering bergotong-royong
membuka sodetan agar air bisa mengalir ke Bendungan Sendung.

“Kita sih sudah sering sebenarnya, mungkin sudah 2 tahun, selama ini kita hanya perawatan saja, sempat ada bantuan dari UPT Jasinga dan
Yayasan Asefurohim menurunkan
alat berat berupa beko kecil, tetapi
belum maksimal sih,” kata Yudi kepada wartawan di lokasi, Sabtu (30/7/2022).

Baca Juga:  Lapor Polisi, Kedai Milik Ketua PAC BPPKB Banten Babakan Madang di Rusak Orang

Selain itu, kegiatan gotong-royong ini dilakukan seminggu sekali secara swadaya dan dibantu oleh Desa dan Yayasan.

“Seminggu sekali, swadaya dari kelompok, kemudian kita dibantu dari Desa Setu sama Yayasan Asefurohim,” kata Yudi menambahkan.

Sementara Yudi meminta agar Bendungan Sendung segera dinormalisasi.

“Betul, Bendungan Sendung ini harus segera dinormalisasi karena bendungan irigasi ini mencakup 5 Desa dan 2 Kecamatan,” sebutnya.

Yudi menjelaskan, Desa Argapura masuk Kecamatan Cigudeg, sedangkan Desa Setu, Sipak, Jasinga dan Kalongsawah masuk Kecamatan Jasinga.

Lanjut Yudi, berdasarkan catatan yang ditulis oleh Belanda, Sendung ini mengalir 610 Hektar yang teraliri dari Sendung ini.

Baca Juga:  Sudah Ada Larang Gunakan Jeriken,SPBU 34-169.21 Justru Melayani Pengisian BBM Subsidi Menggunakan 2 Mobil Pickup

“Belanda menulisnya 610 Hektar yang teraliri dari Sendung ini, cuman baru lihat sekarang tuh ada sekitar 500 hektar lebih ya. Menurutnya, dari segi petani, jelas kita membutuhkan (air), kita sangat terganggu kalau tidak ada airnya,” jelasnya.

Kemudian dari mitigasi bencana pun kalau ini dibiarkan terus akan terjadi banjir bandang lagi, seperti tahun – tahuan sebelumnya itu.

Terakhir, Yudi menyampaikan berbicara kerugian, dirinya bersama dengan kelompok sering mengalami kerugian.

“Sering pak, sering, kalau kerugian nominal saya kurang begitu paham juga karena aga luas. Secara materi petani dirugikan,” kata Yudi mengakhiri.

Share :

Baca Juga

Bogor

Act Studio, Acting For Every Body menjadi Narasumber Kampus IPB: Suasana Pecah? 2023

Bogor

Indonesia dan Vietnam Sepakati Kerja Sama dalam Sejumlah Sektor

Bogor

Ikasi Jawa Barat Menggelar West Java Challenge Perdana

Bogor

AEON Mall Tanjung Barat Jakarta Memberikan Donasi Kepada Sekolah Alam Disabilitas Kabupaten Bogor 2024

Bogor

Seorang Pria di Temukan Tewas Gantung Diri, Pihak Kepolisian Gelar Olah TKP

Bogor

DON’T WORRY Oleh Ustz M.Rizal Aris,S.HI.,S.Pd.I (Pengasuh Pondok Pesantren Nanggerang)

Bogor

Kembali Beredar Berita Adanya Penculikan Anak di Bogor, Pihak Kepolisian Patikan Informasi Berita Adalah Hoax Tidak Benar

Bogor

PAM Gelar Aksi Demo di Depan KPU Kabupaten Bogor
Lewat ke baris perkakas