Purwakarta, (Jurnaliswarga.id) – Mahasiswa IPB University Adakan program pelatihan pembuatan pupuk cair organik di halaman Kantor Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja kelompok KKN-T Inovasi IPB University yang dirancang untuk pemberdayaan desa, berangkat dari keresahan banyaknya sampah dapur seperti sayuran dan buah-buahan mahasiswa KKN-T Inovasi dari IPB University menginisiasikan program pembuatan pupuk organik cair.Minggu (16/7/2023
Limbah merupakan suatu bahan/zat sisa yang dibuang atau terbuang dan belum memiliki nilai ekonomis. Limbah organik merupakan jenis limbah yang dapat diurai atau degradable sehingga limbah ini dapat membusuk, seperti dedaunan, sisa makanan, sayuran dan sebagainya.
Limbah organik selalu dihasilkan setiap harinya sehingga perlu diolah agar tidak menjadi sumber penyakit. Salah satu cara mengolah limbah organik adalah dengan pendekatan teknologi yakni mengubahnya menjadi pupuk, misalnya Pupuk Organik Cair (POC). POC mengandung unsur hara makro seperti fosfor, nitrogen, kalium dan unsur hara mikro lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah.
Pelatihan pembuatan pupuk organik cair oleh mahasiswa
Dodi selaku koordinator mengungkapkan bahwa “banyaknya sampah dapur yang semakin menumpuk menjadi masalah umum yang dihadapi setiap desa, oleh karena itu kami berinisiatif untuk mengolah sampah dapur tersebut menjadi barang yang bermanfaat.
Pupuk organik cair ini banyak sekali manfaatnya seperti menyuburkan, menggemburkan dan memperkaya mikroorganisme tanah. Selain itu, pupuk organik cair ini juga bisa digunakan untuk sanitasi kamar mandi, toilet dan dapur yang penggunaannya pun sangat mudah hanya dengan mencampurkan pupuk organik cair dengan air sumur kemudian disemprotkan ke area yang diinginkan.
Proses pembuatan pupuk organik cair sangatlah mudah, bahan yang yang digunakan berupa sampah organik seperti sayuran, kulit buah nanas, semangka, melon dan lain sebagainya kemudian dicacah lalu dicuci sampai bersih yang dicampurkan dengan molases 1/4L (bisa diganti dengan gula merah 400 gram), air cucian beras sebanyak 400 gram, air bersih 10L dan 1/2L EM4. Selanjutnya bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam ember atau tong yang kedap udara lalu difermentasi selama 6 hari, setelah proses fermentasi selama 6 hari pupuk organik cair tersebut dapat digunakan untuk tanaman pertanian, buah-buahan dan sanitasi.

Foto bersama mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University dengan Kelompok Wanita Tani Desa Jatimekar,Purwakarta.
Kegiatan ini disambut baik oleh Kelompok Wanita Tani Desa Jatimekar, Teh Nilo salah satu anggota KWT menyampaikan kesannya
“kami sebagai ibu-ibu KWT merasa terbantu dengan adanya pembuatan pupuk, sehingga bisa lebih hemat dari biaya pengeluaran untuk pupuk. Ibu-Ibu KWT senang dan sangat terbantu sekali karena mahasiswa yang kkn bisa memberikan ilmunya kepada KWT di Desa Jatimekar”. Ujarnya
Pesannya, akan lebih baik lagi jika pembuatan pupuk dilakukan tidak hanya ketika kkn saja, tapi setelah lulus kuliah pun diharapkan tetap bisa membantu kwt” atau petani” pesannya, lain yang membutuhkan bantuan pupuk terutama pupuk organik, dikarenakan pada saat ini pupuk kimia mahal dan faktanya pupuk kimia hanya merusak tanah, Tambahnya.