Home / Kendari / TNI

Senin, 22 Mei 2023 - 16:12 WIB

Aksi Massa Demo Danrem 143/HO Kendari, Tuntut Pertanggungjawaban Atas Dugaan Penghentian Aktivitas 9 Jetty Resmi

KENDARI (JW) – Ratusan Pengunjuk Tasa dari berbagai Elemen Masyarakat Lokal dan Mahasiswa asal Kabupaten Konawe Utara dan Konawe mulai berkumpul di Pelataran Tugu Religi Kendari menuntut Pertanggungjawaban Danrem 143/Haluoleo Brigjen Ayub Akbar terkait dugaan Penutupan Sembilan (9) Jetty (Dermaga Terminal Khusus) di Area Pertambangan Blok Marombo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh sejumlah Oknum TNI Angkatan Darat (TNI AD), Senin, (22/05/2023).

Aksi Massa Pengunjuk Rasa menuntut Brigjen Ayub Akbar mundur dari Jabatannya karena diduga terlibat dalam Penutupan Sembilan (9) Jetty yang dilakukan Personel TNI AD.

Massa Aksi Demonstran juga mendesak Perwakilan Ombudsman RI di Sultra untuk mengusut Dandim 1430/Konawe Utara dan Danrem 143/Haluoleo atas dugaan Penyalahgunaan Wewenang dan Kesewenang-wenangan terkait Penutupan Jetty (Terminal Khusus) di Konawe Utara.

Baca Juga:  Anggota Satgas Yonif 144/JY Bersama Nakes Puskesmas Laksanakan Posyandu Lansia Di Perbatasan

Dari Pantauan Awak Media Jurnaliswarga.id sekitar 700 massa Aksi Demonstran berkumpul di Dua (2) Titik Utama di Perempatan MTQ dan Simpang Empat Jl. Malik Raya – Rumah Sakit Korem, Kota Kendari yang Lokasinya tak jauh dari Markas Korem 143 Haluole untuk menyuarakan Keprihatinan Mereka.

Kepulan Asap Bakaran Ban Bekas dan Suara Orasi para Massa Aksi mewarnai Demonstrasi tersebut.

Massa Aksi menyuarakan bahwa Tindakan dan Penutupan Sembilan Jettydi Konawe Utara ini telah menyebabkan Gangguan yang Signifikan terhadap Ekonomi Masyarakat setempat dan berdampak Negatif terhadap Mata Pencaharian banyak Orang yang bergantung pada Sembilan (9) Jetty di Konawe Utara untuk Kegiatan sehari-hari dan kelangsungan Ekonomi Mereka.

Salah Satu Kordinator Massa Aksi Perkumpulan Masyarakat Tolaki (PMT) Sultra, Supriyadin SH., MH dalam Pernyataan Sikapnya Mengutuk Keras Tindakan Oknum TNI AD yang menghentikan Aktivitas di Jetty di Area Pertambangan UBP secara Ilegal.

Baca Juga:  Dandim 1417/Kendari Kawal Menteri ATR/BPN Blusukan Bagi Sertifikat Kepada Warga Kelurahan Labibia

Selain itu dia juga meminta Panglima TNI agar mengevaluasi Kinerja Komandan Korem (Danrem) 143/HO dan Mencopot Dandim 1430/Konawe Utara atas Pembiaran Anggotanya bertindak menghalangi Aktivitas Pertambangan bahkan sampai Pelarangan beraktivitas sementara CV UBP yang mempunyai IUP Resmi dan memiliki Izin Terminal Khusus (Tersus) yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

“Jangan Kriminalisasi Penambang Lokal dan Putra Daerah Sulawesi Tenggara,” Ujarnya.

Massa Aksi juga menyoroti adanya Indikasi bahwa Aparat Hukum, terutama Fungsi Pokok TNI diduga terlibat dalam Menghalangi atau Menutup sejumlah Jetty Resmi di Konawe Utara, Hal tersebut memang patut dipertanyakan. (*)

Laporan/Editor : Muhammad Irwansyah (Wartawan Muda PWI Angkatan Ke-26).

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Semangat Gotong Royong TNI dan Warga di Lokasi Pembuatan Turap Sungai, Dalam Rangka TMMD Ke 112 Kodim 0908/Bontang

TNI

Anggota Babinsa Tinanggea Hadiri Rapat Lokakarya Mini Lintas Sektor UPTD Puskesmas Andoolo

TNI

TNI AD Harus Menjadi Solusi Di Tengah Kesulitan Rakyat

TNI

Jalin Silaturahmi Dan Sinergitas, Kasdam XIV/Hasanuddin Hadir Ramaikan Fun Run Bersama Bankers Runners Sulsel

Kendari

Sambangi Panti Asuhan Shabri, Kodim 1417/Kendari Ciptakan Momentum Di Hari Juang TNI AD 2023

TNI

Sambut Pangdivif-3/Kostrad Yang Baru, Pangdam XIV/Hasanuddin Berharap Sinergitas Tetap Terjalin Dengan Baik

Desa / Kelurahan

Waspada Bencana Di Musim Penghujan, Yudhianto Mahardika Gencar Sosialisasikan Perda Penanggulangan Bencana

TNI

Pastikan Dzikir Akbar Aman Dan Lancar, Babinsa Koramil 1417-05/Tinanggea Hadiri Rapat Pemantapan Panitia
Lewat ke baris perkakas