Home / Internasional

Minggu, 13 November 2022 - 19:30 WIB

Tiga Hal Fokus Utama Presiden Jokowi Hadapi Tantangan Krisis Ekonomi di ASEAN

Kamboja, (MGA) – Presiden Joko Widodo memaparkan tiga hal fokus utama ASEAN dalam menghadapi tantangan ekonomi kawasan. Hal tersebut disampaikannya saat berbicara pada ASEAN Global Dialogue Ke-2: Post Covid-19 Comprehensive Recovery di Hotel Sokha, Phnom Penh, Minggu, 13 November 2022.

“Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi rata-rata masih terus positif, namun ke depannya, tantangan ekonomi kawasan akan makin berat apalagi dengan ancaman resesi. Untuk itu, saya ingin fokus pada tiga hal,” ungkap Presiden Jokowi.

Hal pertama adalah penguatan fiskal negara ASEAN. Presiden Jokowi mendorong agar ruang fiskal harus diciptakan demi stabilitas keuangan. Demikian pula dengan efisiensi belanja dan mengalokasikan ke program mitigasi dampak krisis harus menjadi prioritas termasuk jaring pengaman bagi rakyat kurang mampu.

Baca Juga:  Silaturahmi ke PWNU Jawa Timur, Puan Disambut Hangat dan Dapat Wejangan Tentang Intisari Pancasila

“Dukungan pada sektor yang memiliki dampak terhadap ekonomi kawasan juga harus diprioritaskan. ADB telah mengidentifikasinya seperti pariwisata, agro-processing, dan tekstil. Sektor-sektor ini penting karena melibatkan UMKM yang wakili 90% dunia usaha ASEAN,” ucap Presiden.

Hal kedua menurut Presiden Jokowi adalah penguatan dukungan keuangan internasional. Presiden Jokowi menegaskan pentingnya peran lembaga keuangan internasional dalam merespon krisis dan meminimalisir dampak yang diakibatkan melalui berbagai instrumen keuangan yang fleksibel.

“Ada instrumen yang sifatnya darurat sehingga bisa cepat digunakan saat krisis, dan lebih penting dari itu perlu ada instrumen yang berfungsi mencegah krisis. Dukungan ini penting bagi ASEAN untuk antisipasi memburuknya krisis ke depan, salah satunya dengan perkuat infrastruktur keuangan di kawasan, termasuk sinergi kebijakan finansial,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga:  Giat Jum'at Curhat Polres Konsel Bersama Warga Masyarakat Desa Andoolo Utama Kecamatan Buke

Hal ketiga yang disampaikan Presiden Jokowi yaitu perdagangan dunia harus diatur dengan mempertimbangkan hak pembangunan negara berkembang. Presiden Jokowi menyoroti kesulitan yang dialami negara berkembang saat ingin melakukan hilirisasi.

“Apakah dengan mengeskpor bahan baku mentah negara berkembang dapatkan keuntungan yang memadai? Jawabannya tidak. Untuk itu, negara berkembang terus memperjuangkan hak untuk hilirisasi,” tegas Presiden Jokowi.

Di akhir pengantarnya, Presiden Jokowi kembali menegaskan pentingnya berkolaborasi erat dan bekerja sama untuk menghadapi krisis yang terjadi saat ini.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam dialog tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Phnom Penh, 13 November 2022

Sumber:
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Share :

Baca Juga

Internasional

Peras Raja Maroko, Dua Jurnalis Prancis Dihukum Satu Tahun Penjara

Legislatif

Pimpin General Debate di IPU, Puan Bicara Soal Pemerataan Vaksin Hingga Transparansi DPR

Internasional

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Lakukan Kunjungan Kerja ke Singapura dan Malaysia 2023

Bogor Kota

Presiden Jokowi Sambut Kunjungan Resmi PM Anwar Ibrahim di Istana Bogor

Internasional

Presiden Jokowi dan PM Anwar Selesaikan Isu Perbatasan hingga Kolaborasi Lawan Diskriminasi Sawit 2023

Internasional

Menlu Togo Umumkan Pembukaan Konsulat Jenderal di Dakhla

Internasional

Dinilai Berjasa, Pemerintah Sudan Berikan Dua Mendali kepada Mendiang Dubes Rossalis Adenan

Internasional

Singgung Bung Karno di Forum Gerakan Non-Blok, Puan Dorong Negara GNB Dukung Kemerdekaan Palestina
Lewat ke baris perkakas