Jakarta, Jurnaliswarga.id – Ketua Umum BPI KPNPARI, Tubagus Rahmad Sukendar, yang akrab disapa Kang Tebe Sukendar, menyoroti pentingnya pendidikan awal dalam menanamkan gerakan moral dan budaya malu terhadap perilaku korupsi pada generasi muda. Hal ini disampaikan dalam wawancara dengan awak media pada Rabu (7/2/2024). Menurutnya, hal ini merupakan kunci utama untuk mengatasi korupsi di Indonesia.
“Saat ini, prilaku korupsi dapat diminimalisir dengan adanya keseriusan dari pemerintah dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu,” ungkap Kang Tebe Sukendar. Salah satu langkah konkrit yang dia ajukan adalah pembangunan penjara super maksimum di lokasi terpencil seperti Pulau Buru atau Nusa Kambangan. Dia yakin, langkah ini akan berpengaruh signifikan dalam menekan angka tindak pidana korupsi.
Meskipun lembaga penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian telah berupaya keras dalam penindakan, angka tindak pidana korupsi masih terus meningkat. Kang Tebe Sukendar mengungkapkan bahwa penerapan hukuman mati bagi koruptor bisa menjadi solusi untuk mengurangi kasus korupsi.
Namun, peran lembaga pendidikan juga dianggap krusial dalam membentuk karakter anti-korupsi pada anak-anak. Kang Tebe Sukendar menekankan pentingnya pendidikan awal tentang dampak negatif korupsi dan mengajak para guru untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya budaya malu terhadap korupsi.
BPI KPNPARI juga mendukung program KPK terkait edukasi anti-korupsi untuk anak-anak dan remaja. Kang Tebe Sukendar menegaskan bahwa semua pihak harus bersatu dalam peran aktif dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, mulai dari aparat negara hingga masyarakat.(Nr)